buku nuryanto

Pembahasan Soal Ujian Nasional Kimia Tahun 2016 Kode UAE 3303

Tuesday 7 March 2017

Pembahasan Soal Ujian Nasional Kimia Tahun 2016 Kode UAE 3303

Pada postingan kali ini saya akan memberikan pembahasan lengkap Soal Ujian Nasional Kimia Tahun 2016 dengan kode soal UAE 3303. Pembahasan soal ini juga tersedia di Google Playstore berupa aplikasi yang interaktif dan menarik. Silahkan download aplikasinya di Google Playstore atau klik tautan di bawah ini:
UN Kimia 2016 3303
PEMBAHASAN
SOAL UJIAN NASIONAL
KIMIA 2016 UAE 3303
Oleh: Nuryanto, S.Pd., M.Pd.

1.               Perhatikan tabel periodik berikut!



















P















Q













R




Y

T



































Konfigurasi elektron dan nomor atom dari unsur-unsur dalam tabel periodik tersebut yang benar adalah ....


Unsur
Konfigurasi
Nomor Atom
A.
P
[He] 2s2
5
B.
Q
[He] 2s2 2p5
9
C.
R
[Ne] 4s1
13
D.
Y
[Ar] 4s1
18
E.
T
[Ar] 4s1
40

Pembahasan soal nomor 1:
Langkah pertama adalah menentukan nomor atom dari tiap-tiap atom, yaitu dengan membandingkan letaknya terhadap gas mulia (golongan VIIIA).
Ingat gas mulia:
2He, 10Ne, 18Ar, 36Kr, 54Xe, dan 86Rn.
Atom
Nomor atom
P
He + 1 = 2 + 1 = 3
Q
Ne – 1 = 10 – 1 = 9
R
Ar – 5 = 18 – 5 = 13
Y
Ar = 18
T
Ar + 2 = 18 + 2 = 20
Dengan begini sudah kelihatan atom mana saja yang nomor atomnya benar: Q, R, dan Y
Barulah kita tuliskan konfigurasi elektronnya untuk memastikan mana yang benar.
Atom
Konfigurasi elektron
9Q
[He] 2s2 2p5
13R
[Ne] 3s2 3p1
18Y
[ [Ne] 3s2 3p6
Jawaban: B

2.               Perhatikan notasi unsur berikut!
4X, 12Y, 20Z.
Gambar yang menunjukkan jari-jari atom ketiga unsur tersebut adalah ....
             

              





Pembahasan soal nomor 2:
Menuliskan konfigurasi elektron untuk menentukan letak periode dan golongan:
Atom
Konfigurasi Elektron
Periode
Golongan
4X
1s2 2s2
2
IIA
12Y
[Ne] 3s2
3
IIA
20Z
[Ar] 4s2
4
IIA
Sifat keperiodikan jari-jari atom:
“dalam satu golongan: semakin ke bawah, jari-jari atom semakin besar”
“dalam satu periode: semakin ke kanan, jari-jari atom semakin kecil”

Sehingga: jari-jari atom X < Y < Z

Jawaban: C


3.               Perhatikan gambar struktur Lewis beberapa senyawa berikut!
Senyawa yang tidak mengikuti kaidah oktet atau duplet adalah ....
A.               (1)
B.               (2)
C.               (3)
D.               (4)
E.               (5)



Pembahasan soal nomor 3:
Berdasrkan struktur Lewis yang diberikan, kita dapat menghitung jumlah elektron valensi pada tiap-tiap atom. Dalam hal ini kita cuma fokus pada elektron valensi atom pusat.
·       HCl
elektron valensi Cl = 8, sesuai kaidah oktet
·       2
Elektron valensi masing-masing I = 8, sesuai kaidah oktet
·       H2
Elektron valensi masing-masing H = 2, sesuai kaidah oktet (khusus H duplet)
·       OCl2
Elektron valensi O = 8, sesuai oktet
·       BCl3
Elektron valensi B = 6, tidak sesuai kaidah oktet

Jawaban: E


4.               Perhatikan tabel data keelektronegatifan beberapa unsur berikut:

Unsur
Keelektronegatifan
K
2,20
L
2,55
M
3,04
N
4,00
O
0,93

Berdasarkan data tersebut, senyawa yang bersifat paling polar adalah ....
A.               KL
B.               KO
C.               LM
D.               MN
E.               NO


Pembahasan soal nomor 4:
Kepolaran senyawa dapat dilihat dari perbedaan keelektronegatifan atom-atom yang berikatan.

Senyawa
Perbedaan Keelektronegatifan
KL
2,55 – 2,20 = 0,35
KO
2,20 – 0,93 = 1,27
LM
3,04 – 2,55 = 0,49
MN
4,00 – 3,04 = 0,96
NO
4,00 – 0,93 = 3,07

Senyawa yang mempunyai perbedaan keelektronegatifan paling besar adalah yang paling polar, yaitu NO.

Jawaban: E


5.               Perhatikan data sifat fisik dari dua buah zat berikut!

Senyawa
Titik Leleh
(oC)
Daya Hantar Listrik
Lelehan
Larutan
P
-115
Tidak menghantarkan
Menghantarkan
Q
810
Menghantarkan
Menghantarkan

Berdasarkan data tersebut, jenis ikatan yang terdapat pada senyawa P dan Q berturut-turut adalah ....
A.               ion dan kovalen non polar
B.               kovalen polar dan kovalen non polar
C.               kovalen polar dan ion
D.               kovalen polar dan hidrogen
E.               hidrogen dan ion


Pembahasan soal nomor 5:
Senyawa
Titik Leleh
(oC)
Daya Hantar Listrik
Lelehan
Larutan
P
-115
Tidak menghantarkan
Menghantarkan
Q
810
Menghantarkan
Menghantarkan

·       Senyawa ion: titik leleh/didih tinggi, menghantarkan listrik jika berupa lelehan dan larutan
·       Senyawa kovalen polar: titik leleh/didih rendah, dapat menghantarkan listrik jika berupa larutan saja.
·       Senyawa kovalen non polar: titik leleh/didih rendah, tidak dapat menghantarkan listrik.

Sehingga:
Senyawa P termasuk senyawa kovalen polar
Senyawa Q termasuk senyawa ion

Jawaban: C


6.               Konfigurasi elektron unsur X dan Y berturut-turut adalah :
X          : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4
Y          : 1s2 2s2 2p5
Jika X dan Y membentuk senyawa XY2, maka bentuk molekulnya adalah ....
A.               huruf V
B.               huruf T
C.               linier
D.               piramida segitiga
E.               tetrahedral


Pembahasan soal nomor 6:
Salah satu cara untuk meramalkan bentuk molekul adalah dengan teori VSEPR (Valence Shell Electron Pair Repulsion) atau tolakan pasangan elektron kulit terluar pada atom pusat, yaitu dengan menghitung jumlah pasangan elektron bebas (PEB) dan pasangan elektron ikatan (PEI).

Pada senyawa XY2, atom pusatnya adalah X

PEI = 2
PEB = (EV – PEI)/2 = (6 – 2)/2 = 2
Tipe molekul: AX2E2
Bentuk molekul: huruf V

Jawaban: A



7.               perhatikan tabel berikut!

No.
Rumus Senyawa
Nama Senyawa
(1)
Na2S
dinatrium sulfida
(2)
K2O
kalium oksida
(3)
Al2O3
dialuminium trioksida
(4)
N2O3
dinitrogen trioksida
(5)
NaCl2
natrium klorida

Pasangan rumus dan nama senyawa yang benar adalah ....
A.               (1) dan (2)
B.               (2) dan (3)
C.               (2) dan (4)
D.               (3) dan (4)
E.               (4) dan (5)


Pembahasan soal nomor 7:
No.
Rumus Senyawa
Nama Senyawa
(1)
Na2S
natrium sulfida
(2)
K2O
kalium oksida
(3)
Al2O3
aluminium oksida
(4)
N2O3
dinitrogen trioksida
(5)
NaCl
natrium klorida

Pasangan rumus dan nama senyawa yang tepat adalah (2) dan (4)

Jawaban: C


8.               Pada saat terjadi petir, gas nitrogen dan gas oksigen yang terdapat di udara bereaksi menurut persamaan reaksi:
2N2(g) + 5O2(g)  ®  2N2O5(g)
Pengertian tentang reaksi tersebut adalah ....
A.               2 molekul N2 bereaksi dengan 5 molekul O2 membentuk 2 molekul N2O5
B.               2 atom N2 bereaksi dengan 5 atom O2 membentuk 2 atom N2O5
C.               2 atom N2 bereaksi dengan 5 atom O2, membentuk 2 molekul N2O5
D.               2 molekul N2 bereaksi dengan 5 molekul O2 membentuk 2 atom N2O5
E.               5 molekul N2 bereaksi dengan 2 atom O2 membentuk 5 molekul N2O5


Pembahasan soal nomor 8:
2N2(g) + 5O2(g)  ®  2N2O5(g)
Pada reaksi tersebut: semuanya merupakan molekul
2 molekul N2 bereaksi dengan 5 molekul O2 membentuk 2 molekul N2O5



Jawaban: A


9.               Sebanyak 32 gram serbuk sulfur direaksikan dengan 32 gram gas oksigen dalam ruang tertutup menghasilkan gas sulfur dioksida menurut reaksi:
2 S(s) + 2 O2(g)  ®  2 SO2(g)
Massa gas sulfur dioksida yang dihasilkan pada reaksi tersebut sebanyak ....
(Ar: S = 32, O = 16)
A.               30 gram
B.               32 gram
C.               34 gram
D.               40 gram
E.               64 gram



Pembahasan soal nomor 9:
Pada reaksi kimia, jika massa zat yang direaksikan tidak tepat maka akan terdapat zat sisa.
Soal ini bisa dikerjakan dengan menggunakan hukum perbandingan massa (Hukum Proust). Akan tetapi akan lebih mudah jika menggunakan stiokiometri reaksi. Sebagaimana berikut ini:
·       Menghitung mol sulfur
Mol = gram/Ar = 32/32 = 1 mol
·       Menghitung mol oksigen
Mol = gram/Mr = 32/32 = 1 mol
·       Menentukan pereaksi pembatas
Mol/koef è yang hasilnya terkecil
Ternyata hasilnya sama, sehingga dua zat tersebut sama-sama habis bereaksi.
·       Massa SO2 yang terbentuk adalah total massa zat-zat yang bereaksi
massa SO2 = 32 + 32 = 64 gram.

Jawaban: E

10.            Perhatikan data percobaan uji larutan berikut!

No.
Pengamatan pada
Elektroda
Lampu
(1)
tidak ada gelembung
padam
(2)
sedikit gelembung
padam
(3)
sedikit gelembung
redup
(4)
banyak gelembung
redup
(5)
banyak gelembung
menyala

Pasangan senyawa yang merupakan larutan elektrolit kuat dan non elektrolit berturut-turut ditunjukkan oleh larutan nomor ....
A.               (1) dan (3)
B.               (2) dan (5)
C.               (4) dan (5)
D.               (5) dan (1)
E.               (5) dan (3)


Pembahasan soal nomor 10:
Hasil pengamatan uji daya hantar listrik larutan adalah sebagai berikut:

Larutan
Elektroda
Lampu
Elektrolit kuat
Banyak gelembung
Menyala terang
Elektrolit Lemah
Sedikit gelembung
Menyala redup, atau padam
Nonelektrolit
Tidak ada gelembung
Tidak menyala

Jadi, yang termasuk elektrolit kuat adalah: (5) dan nonelektrolit adalah (1)


Jawaban: D


11.            Asam lemah H2S dengan 0,01 M mengion menurut reaksi berikut:
H2   H+ + HS-                  Ka1 = 9,0 x 10-8
HS-    H+ + S2-                    Ka2 = 1,2 x 10-15
pH asam sulfida adalah ....
A.               8 – log 9
B.               6 – log 3
C.               5 – log 9
D.               5 – log 3
E.               4 – log 3



Pembahasan soal nomor 11:
Asam yang mempunyai valensi lebih dari satu atau jumlah ion H+ yang dihasilkan lebih dari satu disebut asam polivalen.
Rumus yang digunakan dalam menentukan konsentrasi ion H+ pada senyawa asam polivalen adalah dengan hanya menggunakan Ka1. Sedangkan Ka2 diabaikan karena niainya jauh lebih kecil dari pada Ka1.

pH = - log [H+] = - log 3 . 10-5 = 5 – log 3

Jawaban: D



12.            Perhatikan gambar percobaan titrasi larutan HCl oleh larutan NaOH berikut!
Jika diperlukan 10 mL larutan NaOH untuk menetralkan 20 mL larutan HCl 0,1 M, maka massa NaOH yang terdapat dalam 10 mL larutan NaOH tersebut (Ar Na = 23, O = 16,  H = 1) adalah ....
A.               0,008 gram
B.               0,080 gram
C.               0,800 gram
D.               8,000 gram
E.               80,00 gram


Pembahasan soal nomor 12:
Rumus titrasi asam basa:
MA . VA . nA = MB . VB . nB
Dimana :
nA adalah valensi asam, dan
nB adalah valensi basa.
HCl                              NaOH
0,1 . 20 . 1 = MB . 10 . 1
2 = 10 . MB
MB = 0,2 mol/L

Rumus yang menyatakan hubungan molaritas dan massa zat adalah:

Jawaban: B

13.            Gas metana dibakar dengan oksigen, menurut reaksi yang belum setara
CH4(g) + O2(g)  ®  CO2(g) + H2O(g)
Perbandingan volume gas-gas yang terlibat dalam reaksi menurut hukum Gay Lussac yang paling tepat adalah ....

Volume Gas (L)

CH4
O2
CO2
H2O
A.
2
3
3
2
B.
1
2
2
1
C.
2
4
3
1
D.
3
6
3
6
E.
3
8
6
8



Pembahasan soal nomor 13:
Pada reaksi yang melibatkan gas, berlaku hukum perbandingan volume (Hukum Gay-Lussac), yaitu perbandingan volume gas-gas yang terlibat dalam reaksi merupakan bilangan bulat dan sederhana.
Reaksi tersebut harus disetarakan terlebih dahulu, sebagai berikut:
CH4(g) + 2O2(g)  ®  CO2(g) + 2H2O(g)
Jadi, pebandingan volumenya adalah :
1 : 2 : 1 : 2
Atau
3 : 6 : 3 : 6

Jawaban : D



14.            Larutan penyangga berperan dalam menjaga kestabilan pH dalam cairan intrasel, ekstrasel, dan berbagai sistem lainnya. Berikut ini beberapa spesi kimia yang dapat membentuk larutan penyangga:
(1)             H2CO3
(2)             H3PO4
(3)             PO43-
(4)             HCO3-
(5)             H2C2O4
Pasangan spesi kimia yang dapat membentuk larutan penyangga adalah ....
A.               (1) dan (2)
B.               (1) dan (4)
C.               (2) dan (3)
D.               (3) dan (5)
E.               (4) dan (5)


Pembahasan soal nomor 14:
Sistem larutan penyangga terdiri atas:
1)               Asam lemah dan basa konjugasinya
2)               Basa lemah dan basa konjugasinya

Pasangan asam basa konjugasi terdapat selisih sebesar 1 ion H+.

Yang merupakan pasangan asam basa konjugasi adalah : H2CO dan HCO3-
Atau (1) dan (4)

Jawaban: B


15.            Campuran larutan CH3COOH dengan larutan NaOH dapat menghasilkan garam terhidrolisis sebagian. Dari percobaan diperoleh data seperti dalam tabel berikut:

Percobaan
CH3COOH
NaOH
Volume (mL)
Konsentrasi (M)
Volume (mL)
Konsentrasi (M)
(1)
50
0,1
50
0,1
(2)
50
0,2
50
0,2
(3)
100
0,4
100
0,4

Jika diketahui Ka CH3COOH = 1 x 10-5 maka urutan kenaikan pH campuran adalah ....
A.               (3), (2), (1)
B.               (3), (1), (2)
C.               (2), (3), (1)
D.               (1), (3), (2)
E.               (1), (2), (3)


Pembahasan soal nomor 15:
Dari ketiga percobaan tersebut dapat dihitung mol masing-masing zat yang terlibat dalam reaksi, sebagai berikut:

CH3COOH
+
NaOH
CH3COONa
+
H2O
Keterangan
1
5 mmol

5

-

-
Hidrolisis garam, bersifat basa
5

5

5

5
-

-

5

5


G = 5/100 = 0,05 M


2
10 mmol

10

-

-
Hidrolisis garam, bersifat basa
10

10

10

10
-

-

10

10



G = 10/100 = 0,1 M


3
40 mmol

40

-

-
Hidrolisis garam, bersifat basa
40

40

40

40
-

-

40

40



G = 40/200 = 0,2 M


Hasil dari ketiga percobaan tersebut adalah larutan garam yang bersifat basa. Sehingga rumus yang digunakan adalah :
, pH semakin besar jika [OH-] semakin besar, G semakin besar.
Jadi, kenaikan pH larutan adalah percobaan:
(1), (2), dan (3).

Jawaban: E






16.            Larutan CaCl2 0,1 M sebanyak 50 mL ditambahkan dalam 50 mL larutan Na2CO3 0,1 M. Massa endapan CaCO3 yang terjadi adalah ....
(Ar Ca = 40, C =12, O = 16;
Ksp CaCO3 = 1 x 10-10)
A.               0,25 gram
B.               0,50 gram
C.               0,75 gram
D.               1,00 gram
E.               1,50 gram



Pembahasan soal nomor 16:
Reaksi yang terjadi :
CaCl2(aq) + Na2CO3(aq)    CaCO3(s) + 2NaCl(aq)
Mol CaCl2        = M . V
= 0,1 mol/L . 0,05 L
= 0,005 mol
Mol Na2CO3    = 0,1 mol/L . 0,05 L
                                                = 0,005 mol
·       Secara mudah dapat dilihat bahwa koefisien CaCl2 dan Na2CO3 sama, dan mol kedua zat tersebut juga sama. Sehingga kedua zat tersebut sama-sama habis bereaksi.
Mol CaCO3 yang dihasilkan = 0,005 mol.
·       Karena CaCO3 mempunyai nilai Ksp maka dapat disimpulkan bahwa CaCO3 sukar larut. Sehingga dapat dianggap bahwa semua CaCO3 yang dihasilkan akan mengendap.
Jadi,
Massa CaCO3 = mol . Mr
                                                            = 0,005 mol . 100 gram/mol
                                                            = 0,5 gram
Jawaban: B


17.            Berikut adalah 3 senyawa yang mengandung unsur oksigen yaitu nitrogen monoksida, karbon dioksida, dan diklorooksida. Bilangan oksidasi unsur nitrogen, karbon, dan klorin pada senyawa tersebut berturut-turut adalah ....
A.               +1, +2, +3
B.               +1, +3, +2
C.               +2, +4, +1
D.               +2, +3, +1
E.               +3, +4, +3




Pembahasan soal nomor 17:
Langkah pertama adalah menentukan rumus senyawa, sebagai berikut:
No.
Nama
Rumus Senyawa
1
Nitrogen monoksida
NO
2
Karbon dioksida
CO2
3
Diklorooksida
Cl2O
Dari rumus senyawa itu dapat dihitung bilangan oksidasi N, C, dan Cl, sebaagai berikut:
1.               NO
biloks N + biloks O = 0
biloks N + (-2) = 0
biloks N = +2
2.               CO2
biloks C + (2 x biloks O) = 0
biloks C + (2 x -2) = 0
biloks C = +4
3.               Cl2O
(2 x biloks Cl) + biloks O = 0
(2 x biloks Cl) + (-2) = 0
biloks Cl = +1
Jawaban: C


18.            Perhatikan senyawa-senyawa berikut!
(1)             BeH2
(2)             CH4
(3)             H2O
(4)             HF
(5)             H2S
Senyawa yang antar molekulnya hanya terdapat gaya London adalah ....
A.               (1) dan (2)
B.               (1) dan (3)
C.               (2) dan (4)
D.               (3) dan (4)
E.               (4) dan (5)




Pembahasan soal nomor 18:
Gaya London dapat terjadi pada molekul polar maupun nonpolar. Akan tetapi senyawa yang hanya mempunyai gaya London adalah senyawa nonpolar.

Senyawa yang bersifat nonpolar adalah senyawa yang tidak mempunyai pasangan elektron bebas, dan/atau bentuk molekulnya simetris.
Pada soal ini, senyawa yang bersifat nonpolar adalah: (1) BeH2; dan (2) CH4

Jawaban: A


19.            Larutan nikel(II) sulfat dielektrolisis dengan arus searah sebesar 1,93 A. Jika pada katoda diendapkan logam nikel sebesar 0,58 gram, maka waktu yang diperlukan untuk proses tersebut adalah ....
(Ar Ni = 58, dan 1 F = 96.500 C)
A.               200 detik
B.               500 detik
C.               1.000 detik
D.               1.930 detik
E.               9.650 detik


Pembahasan soal nomor 19:
Rumus senyawa nikel(II) sulfat adalah NiSO4
Valensi nikel pada senyawa tersebut = 2
Dengan hukum Faraday I dan II diperoleh rumus:

Jawaban: C


20.            Jika 100 mL larutan NaOH 1 M direaksikan dengan 100 mL larutan HCl 1 M dalam sebuah kalorimeter, suhu larutan naik dari 29oC menjadi 37,5oC. Jika kalor jenis larutan 4,2 J.g-1.K-1 dan massa jenis larutan dianggap 1 g.mL-1 maka persamaan reaksi termokimia yang terjadi adalah ....
A.               NaOH(aq) + HCl(aq)  ®  NaCl(aq) + H2O(l)   DH = +82 kJ.mol-1
B.               NaOH(aq) + HCl(aq)  ®  NaCl(aq) + H2O(l)   DH = +7,14 kJ.mol-1
C.               NaOH(aq) + HCl(aq)  ®  NaCl(aq) + H2O(l)   DH =- 4,59 kJ.mol-1
D.               NaOH(aq) + HCl(aq)  ®  NaCl(aq) + H2O(l)   DH = - 5,46 kJ.mol-1
E.               NaOH(aq) + HCl(aq)  ®  NaCl(aq) + H2O(l)   DH = - 71,40 kJ.mol-1


Pembahasan soal nomor 20:
·       Langkah pertama menghitung mol NaOH dan mol HCl:
Mol NaOH = M . V = 1 mol/L . 0,1 L = 0,1 mol
Mol HCl = 1 mol/L . 0,1 L = 0,1 mol
·       Menghitung kalor yang diserap larutan
Qreaksi = -Qlarutan = - 7,14 kJ
·       Menghitung H atau Qreaksi untuk tiap 1 mol H2O
Mol H2O yang dihasilkan = 0,1 mol
H untuk 1 mol H2O = -7,14/0,1 = -71,4 kJ/mol

Jawaban: E



21.            Perhatikan rumus struktur senyawa karbon berikut!


Nama senyawa yang merupakan isomer fungsi dari senyawa tersebut adalah ....
A.               etil etanoat
B.               etoksi propana
C.               asam butanoat
D.               asam metil butanoat
E.               metil propanoat


Pembahasan soal nomor 21:
Senyawa tersebut adalah metil propanoat, termasuk golongan ester.

Isomer fungsi dari ester adalah asam karboksilat.

Salah satu isomer fungsi dari senyawa tersebut adalah asam butanoat, yaitu golongan asam karboksilat dengan jumlah atom karbon sebanyak 4.

Jawaban: C




22.            Diketahui persamaan reaksi berikut:

CH(g)  ®  C(s) + 2H2(g)                     DH = +715,6 kJ.mol-1
C(s)  ®  C(g)                                       DH = +74 kJ.mol-1
H2(g)  ®  2H(g)                                               DH = +436,8 kJ.mol-1

Besarnya energi ikata C – H dalam molekul CH4 adalah ....
A.               + 189 kJ.mol-1
B.               + 248 kJ.mol-1
C.               + 415,8 kJ.mol-1
D.               1226,4 kJ.mol-1
E.               1663,2 kJ.mol-1


Pembahasan soal nomor 22:
·       Energi ikatan C-H adalah besarnya energi yang dibutuhkan untuk memutuskan 1 mol ikatan C-H yang berwujud gas menjadi atom-atomnya yang berwujud gas juga.
Perhitungan energi ikatan C-H dapat digambarkan dengan reaksi:
CH(g)  ®  C(g) + 4H(g)
·       Besarnya perubahan entalpi pada reaksi di atas, dapat dihitung dengan hukum penjumlahan reaksi (Hukum Hess)
Operasi
Reaksi
H
Tetap
CH(g)  ®  C(s) + 2H2(g)
+715,6
Tetap
C(s)    C(g)
+74
Kali 2
2H2(g)    4H(g)
+873,6

CH(g)  ®  C(g) + 4H(g)
+1663,2

Energi ikatan C-H = +1663,2/4 = +415,8 kJ/mol

Jawaban: C




23.            Perhatikan gambar percobaan antara logam Mg dengan asam klorida:
Berdasarkan data percobaan tersebut yang merupakan variabel bebas, variabel terkontrol dan variabel terikat adalah ....
A.               konsentrasi HCl, luas permukaan logam Mg, laju reaksi
B.               konsentrasi HCl, laju reaksi, luas permukaan logam Mg
C.               luas permukaan logam Mg, konsentrasi HCl, laju reaksi
D.               laju reaksi, konsentrasi HCl, luas permukaan logam Mg
E.               laju reaksi, luas permukaan logam Mg, konsentrasi HCl


Pembahasan soal nomor 23:
ü  Variabel bebas adalah variabel yang menyebabkan atau mempengaruhi, yaitu faktor-faktor yang diukur, dimanipulasi atau dipilih peneliti untuk menentukan hubungan antara fenomena yang diobservasi atau diamati.
ü  Variabel terkontrol adalah faktor-faktor yang diusakan untuk dinetralisasi oleh peneliti.
ü  Variabel terikat adalah faktor-faktor yang diobservasi dan diukur untuk menentukan adanya pengaruh variabel bebas, yaitu faktor yang muncul, atau tidak muncul.
Jadi, dalam percobaan ini:
ü  Variabel bebas: konsentrasi HCl
ü  Variabel terkontrol: luar permukaan Mg dan massa logam Mg.
ü  Variabel terikat: laju reaksi

Jawaban: A


24.            Pengamatan laju untuk reaksi:

2N2O4(g) + O2(g)  ®  2N2O5(g)

disajikan dalam berikut:

Percobaan
[N2O4] (M)
[O2] (M)
Laju reaksi (M.s-1)
(1)
0,1
0,1
2,4
(2)
0,1
0,2
2,4
(3)
0,2
0,2
4,8

Rumus persamaan laju reaksi yang benar adalah ....
A.               v = k . [N2O4]2 [O2]
B.               v = k . [N2O4]2 [O2]2
C.               v = k . [N2O4] [O2]2
D.               v = k . [N2O4] [O2]
E.               v = k . [N2O4]



Pembahasan soal nomor 24:
Untuk menentukan orde reaksi terhadap N2O4, dapat digunakan data di mana konsentrasi O2 sama, yaitu data 2 dan 3
Untuk menentukan orde reaksi terhadap O2, dapat digunakan data di mana konsentrasi N2O4 sama, yaitu data 1 dan 2
Rumus persamaan laju reaksi:
Jawaban: E
25.            Gas nitrogen dioksida merupakan gas yang beracun dan berwarna merah kecoklatan, dapat mengalami reaksi kesetimbangan menghasilkan gas nitrogen tetraoksida yang tak berwarna sesuai reaksi berikut:
2NO2(g)    N2O4(g)         DH = - 59,22 kJ
Pernyataan berikut yang benar untuk perubahan warna gas adalah ....
A.               bertambah coklat jika suhu dinaikkan
B.               memudar menjadi tak berwarna jika konsentrasi gas NO2 diperkecil
C.               bertambah coklat jika konsentrasi N2O4 diperkecil
D.               memudar menjadi tak berwarna jika tekanan diperkecil
E.               bertambah coklat jika volume diperkecil


Pembahasan soal nomor 25:
Pada reaksi kesetimbangan, berlaku Asas Le Chatelier: “Jika ke dalam suatu kesetimbangan diberikan pengaruh, maka sistem kesetimbangan akan berusaha menghilangkan pengaruh tersebut”

Pada kesetimbangan tersebut berlaku:
·       Jika konsentrasi NO2 diperbesar maka kesetimbangan bergeser ke kanan
·       Jika volume diperbesar  / tekanan diperkecil maka kesetimbangan bergeser ke kiri
·       Jika suhu dinaikkan maka kesetimbangan akan bergeser ke kiri.

Pernyataan yang benar adalah:
“(A) berwarna coklat jika suhu dinaikkan”
Karena jika suhu dinaikkan maka kesetimbangan geser ke kiri.

Jawaban: A


26.            Tetapan kesetimbangan (Kp) suatu reaksi adalah  sebagai berikut:


Reaksi kesetimbangan yang sesuai adalah ....
A.               2Na2SO4(s) + 2CO2(g)    2Na2CO3(s) + 2SO2(g) + O2(g)
B.               2Na2SO4(aq) + 2CO2(g)    2Na2CO3(s) + 2SO2(g) + O2(g)
C.               2Na2CO3(s) + 2SO2(g) + O2(g)    2Na2SO4(s) + 2CO2(g)
D.               2Na2CO3(aq) + 2SO3(g)   2Na2SO4(s) + 2CO2(g)
E.               2Na2CO3(s) + 2SO3(g)    2Na2SO4(s) + 2CO(g) + O2(g)


Pembahasan soal nomor 26:
·       Tetapan kesetimbangan tekanan (Kp) adalah perbandingan antara hasil kali tekanan parsial gas hasil reaksi dengan hasil kali tekanan parsial gas pereaksi dipangkatkan koefisien masing-masing.
·       Dari persamaan Kp tersebut dapat disimpulkan:
Gas hasil reaksi = CO2
Gas pereaksi = SO2 dan O2
·       Reaksi yang sesuai adalah:
2Na2CO3(s) + 2SO2(g) + O2(g)    2Na2SO4(s) + 2CO2(g)

Jawaban: C





27.            Suatu monomer memiliki rumus struktur:
Polimer yang dihasilkan serta kegunaannya yang paling tepat berikut ini adalah ....


Polimer
Kegunaan
A.
Nilon 66
Serat kain
B.
PVC
Pipa/talang air
C.
Teflon
Panci anti lengket
D.
Kevlar
Rompi anti peluru
E.
polipropilena
Botol plastik



Pembahasan soal nomor 27:
Monomer
Adalah etil klorida atau biasa disebut vinil klorida.
Monomer ini akan bergabung menjadi polivinil klorida (PVC) yang bisa digunakan untuk pipa/talang air.

Jawaban: B




28.            Berikut ini beberapa penerapan sifat koligatif larutan dalam kehidupan sehari-hari:
(1)             penyerapan air oleh akar tanaman;
(2)             penambahan garam dalam pembuatan es putar;
(3)             penambahan garam untuk mencairkan salju;
(4)             penggunaan garam untuk membunuh lintah; dan
(5)             menambahkan etilen glikol pada radiator mobil.
Penerapan tekanan osmotik terdapat pada peristiwa nomor ....
A.               (1) dan (3)
B.               (1) dan (4)
C.               (2) dan (3)
D.               (2) dan (5)
E.               (4) dan (5)


Pembahasan soal nomor 28:
Berikut ini penjabaran sifat koligatif tiap peristiwa:
(1)          penyerapan air oleh akar tanaman; termasuk osmosis
(2)          penambahan garam dalam pembuatan es putar; termasuk penurunan titik beku
(3)          penambahan garam untuk mencairkan salju; termasuk penurunan titik beku
(4)          penggunaan garam untuk membunuh lintah; termasuk tekanan osmotik
(5)          menambahkan etilen glikol pada radiator mobil; termasuk penurunan titik beku
Yang termasuk tekanan osmotik adalah (1) dan (4)
Jawaban: B


29.            Perhatikan gambar berikut!


Larutan yang mempunyai tekanan uap paling kecil ditunjukkan oleh gambar nomor ....
A.               (1)
B.               (2)
C.               (3)
D.               (4)
E.               (5)


Pembahasan soal nomor 29:
Penurunan tekanan uap larutan dapat dihitung dengan Hukum Raoult:
                 atau
                         dan
Di mana:
P        = penurunan tekanan uap
Po         = tekanan uap pelarut
P          = tekanan uap larutan
Xt         = fraksi mol zat terlarut
X         = fraksi mol pelarut

Tekanan uap larutan (P) berbanding lurus dengan fraksi mol pelarut (Xp).

Jadi, tekanan uap paling kecil adalah pada larutan dengan fraksi mol pelarut (Xp) paling kecil.


Perhitungan Xp masing-masing larutan sebagai berikut:
(1)             Xp         = 3/6
(2)             Xp         = 2/6
(3)             Xp         = 5/6
(4)             Xp         = 4/6
(5)             Xp        = 1/6

Jawaban: E





30.            Reaksi yang terjadi pada baterai alkalin adalah sebagai berikut:

MnO2(s) + H2O(l) + Zn(s)  ®  Mn(OH)2(s) + ZnO(s)

Spesi kimia yang bertindak sebagai oksidator dan hasil oksidasinya berturut-turut adalah ....
A.               MnO2 dan ZnO
B.               ZnO dan MnO2
C.               Zn dan MnO2
D.               Zn dan ZnO
E.               MnO2 dan Mn(OH)2


Pembahasan soal nomor 30:
Reaksi redoks:
MnO2(s) + H2O(l) + Zn(s)  ®  Mn(OH)2(s) + ZnO(s)

Reduksi: MnO2      Mn(OH)2
Bilangan oksidasi Mn berubah dari +4 menjadi +2

Oksidasi: Zn     ZnO
Bilangan oksidasi Zn berubah dari 0 menjadi +2

Oksidator (yang mengalami reduksi) = MnO2
Hasil oksidasi = ZnO

Jawaban: A


31.            Perhatikan gambar rangkaian sel Volta berikut!

Nomor gambar, notasi sel, harga Eosel yang tepat adalah ....

Nomor Gambar
Notasi Sel
Harga Eo
A.
(1)
Zn|Zn2+||Ni2+|Ni
Berharga positif
B.
(2)
Cu|Cu2+||Ni2+|Ni
Berharga positif
C.
(3)
Zn|Zn2+||Cu|Cu2+
Berharga positif
D.
(4)
Pb|Pb2+||Cu|Cu2+
Berharga positif
E.
(5)
Fe2+|Fe||Cu|Cu2+
Berharga positif



Pembahasan soal nomor 31:
Penulisan notasi sel adalah:
Oksidasi || reduksi

Misalnya:
A|A2+||B+|B

Pada soal ini, notasi sel yang paling tepat adalah:


Nomor Gambar
Notasi Sel
Harga Eo
A.
(1)
Zn|Zn2+||Ni2+|Ni
Berharga positif

Perlu diingat dalam deret Volta, semakin ke kanan, semakin mudah mengalami reduksi.

Deret Volta:
Li K Ba Sr Ca Na Mg Al Mn Zn

Cr Fe Ni Sn Pb (H) Cu Hg Ag Pt Au

Jawaban: A
32.            Perhatikan gambar percobaan korosi paku besi (Fe) berikut!
Paku yang paling lambat mengalami korosi terjadi pada gambar ....
A.               (1)
B.               (2)
C.               (3)
D.               (4)
E.               (5)



Pembahasan soal nomor 32:
Suatu logam akan mudah mengalami korosi jika bersentuhan dengan logam lain yang kurang reaktif dibanding logam itu.
Dalam deret volta, logam yang kurang reaktif berada di sebelah kanannya.
Misalnya logam Fe, maka logam yang kurang reaktif dibanding Fe adalah:
Ni, Sn, Pb, Cu, Hg, Ag, Pt, Au.
Sebaliknya, suatu logam akan sulit mengalami korosi jika bersentuhan dengan logam lain yang lebih reaktif atau di sebelah kirinya dalam deret volta. Misalnya, logam Fe akan sulit korosi jika bersentuhan dengan logam:
Li K Ba Sr Ca Na Mg Al Mn Zn Cr
Khusus logam Al, meskipun Al berada di sebelah kiri Fe, namun Al lebih stabil karena terlindung oleh lapisan oksida di permukaannya.
Jawaban: D
33.            Diketahui:       Eo         :           Zn2+|Zn           = - 0,76 V
Fe2+|Fe            = - 0,44 V
Pb2+|Pb           = - 0,13 V
Cu2+|Cu           = + 0,34 V
Ag+|Ag = + 0,80 V
Diagram sel yang berlangsung spontan adalah ....
A.               Cu|Cu2+||Zn2+|Zn
B.               Ag|Ag+||Fe2+|Fe
C.               Ag|Ag+||Zn2+|Zn
D.               Pb|Pb2+||Cu2+|Cu
E.               Pb|Pb2+||Zn2+|Zn


Pembahasan soal nomor 33:
Nilai potensial elektrode (Eo) menunjukkan kemudahan dalam mengalami reduksi. Semakin besar potensial elektrode maka semakin mudah mengalami reduksi.

Reaksi akan berlangsung spontan jika logam yang mempunyai potensial elektrode lebih besar mengalami reduksi.

Pada soal ini, reaksi yang dapat berlangsung spontan adalah:
Pb|Pb2+||Cu2+|Cu

Jawaban: D


34.            Perhatikan gambar percobaan berikut!
Senyawa yang dihasilkan dari reaksi tersebut adalah ....
A.               etil propionat
B.               metil propionat
C.               etil asetat
D.               propil asetat
E.               etil sulfat


Pembahasan soal nomor 34:
Reaksi antara alkohol dengan asam karboksilat pada suasana asam akan menghasilkan ester. Reaksi yang terjadi disebut reaksi esterifikasi.

Reaksi:
C2H5OH + C2H5COOH    
Etanol    + asam propanoat
C2H5COOC2H5 + H2O
Etil propanoat + air

Etil propanot adalah nama IUPAC.
Nama trivialnya adalah etil propionat.

Jawaban: A


35.            Perhatikan reaksi-reaksi berikut!
(1)             CH3 – CH2OH  ®  CH2 = CH2 + H2O
(2)             CH3 – CH = CH2 + HCl  ®  CH3 – CHCl – CH3
(3)             CH3 – CH2Cl + CH3OK  ®  CH2 = CH2 + KCl + CH3OH
(4)             C2H5Cl + NaOH  ®  C2H5OH + NaCl
(5)             CH º C – CH3 + H2  ®  CH2 = CH – CH3
Jenis reaksi substitusi ditunjukkan oleh persamaan reaksi ....
A.               (1)
B.               (2)
C.               (3)
D.               (4)
E.               (5)


Pembahasan soal nomor 35:
Jenis reaksi pada senyawa karbon dapat diketahui secara mudah dengan ciri-ciri sebagai berikut:
Reaksi adisi: pemutusan ikatan rangkap, misalnya rangkap dua menjadi tunggal, rangkap tiga menjadi rangkap dua atau tunggal
Reaksi eliminasi: ikatan tunggal menjadi ikatan rangkap
Reaksi substitusi: terjadi pertukaran atom atau gugus atom.

Jenis reaksi pada soal ini:
(1)             Merupakan reaksi eliminasi
(2)             Merupakan reaksi adisi
(3)             Merupakan reaksi eliminasi
(4)             Merupakan reaksi substitusi
(5)             Merupakan reaksi adisi

Jawaban: D


36.            Perhatikan struktur senyawa berikut:



Senyawa asam orto-hidroksisulfonat dan meta-nitrofenol adalah ....
A.               I dan II
B.               I dan V
C.               II dan III
D.               II dan IV
E.               III dan V


Pembahasan soal nomor 36:
Nama untuk tiap senyawa pada soal ini adalah sebagai berikut:
Senyawa
Nama
Asam orto-hidroksi sulfonat
Asam meta-hidroksi sulfonat
Asam para-hidroksi sulfonat
Orto-nitro fenol
Meta-nitro fenol

Jawaban: B


37.            Uji suatu senyawa dengan uji Molisch memberikan warna merah-ungu pada bagian atas. Jika ditetesi larutan iodin tidak memberikan warna biru-ungu. Dengan uji Fehling tidak memberikan endapan merah. Senyawa dapat dihidrolisis menghasilkan dua molekul monosakarida berbeda. Maka senyawa tersebut adalah ....
A.               sukrosa
B.               maltosa
C.               laktosa
D.               amilum
E.               glukosa


Pembahasan soal nomor 37:
v Uji Molisch digunakan untuk menunjukkan adanya karbohidrat.
Reaksi positif ditandai dengan munculnya cincin ungu di permukaan antara lapisan asam dan lapisan sampel.
v Uji Fehling digunakan untuk menunjukkan adanya gugus pereduksi.
Hasil uji positif ditunjukkan oleh galaktosa, glukosa, maltosa, dan arabinosa. Sedangkan untuk karbohidrat jenis fruktosa, sukrosa dan pati menunjukkan hasil negatif.
v Uji Iodin bertujuan untuk mengetahui adanya polisakarida. Polisakarida jenis amilum akan memberikan warna biru.
v Sukrosa jika dihidrolisis menghasilkan glukosa dan fruktosa.
Karbohidrat yg sesuai adalah: sukrosa
Jawaban: B


38.            Hasil uji beberapa bahan makanan adalah sebagai berikut!
Bahan
Makanan
Hasil pengujian
Biuret
Xantoproteat
Timbel(II) asetat
(1)
Ungu
Kuning
Endapan hitam
(2)
Ungu
Jingga
Endapan hitam
(3)
Biru muda
Kuning
Tidak berubah
(4)
Biru muda
Kuning
Tidak berubah
(5)
Ungu
jingga
Endapan hitam
Bahan makanan berprotein yang mengandung cincin benzena dan mengandung belerang adalah ....
A.               (1) dan (2)
B.               (1) dan (3)
C.               (2) dan (4)
D.               (2) dan (5)
E.               (4) dan (5)


Pembahasan soal nomor 38:
Bahan makanan berprotein yang mengandung cincin benzena dan unsur belerang menunjukkan:
v     Hasil uji biuret positif: ungu
v     Hasil uji xantoproteat positif: jingga
v     Hasil uji timbal(II) asetat positif: endapan kehitaman.

Bahan makanan yang sesuai:
(2) dan (5)

Jawaban: D


39.            Perhatikan dua notasi unsur:

  dan 

Pernyataan yang tepat untuk membedakan sifat kimia kedua unsur tersebut adalah ....
A.               keelektronegatifan unsur Y sama dengan unsur X
B.               unsur Y lebih bersifat logam dibandingkan unsur X
C.               jari-jari atom Y lebih kecil dibanding unsur X
D.               energi ionisasi unsur X lebih besar dibanding unsur Y
E.               titik leleh unsur Y lebih besar dibanding unsur X


Pembahasan soal nomor 39:
Sifat kimia suatu unsur dapat diprediksi dengan mengetahui letak periode dan golongan dalam sistem periodik unsur.
13X       = [10Ne] 3s2 3p1
            Golongan IIIA, periode 3

15Y       = [10Ne] 3s2 3p3
            Golongan VA, periode 3

Dengan sifat keperiodikan unsur dapat disimpulkan:
1)               jari-jari atom X lebih besar dari atom Y
2)               keelektronegatifan X lebih kecil dari Y
3)               energi ionisasi atom X lebih kecil dari Y
4)               sifat logam unsur X lebih kuat dari Y

Jawaban: C


40.            Perhatikan tabel berikut!

No.
Unsur
Kegunaan
(1)
Magnesium
Membuat paduan logam
(2)
Aluminium
Industri pesawat terbang
(3)
Belerang
Paduan logam
(4)
Silikon
Membuat semen
(5)
Fosfor
Pengisi balon udara

Pasangan yang tepat antara unsur dan kegunaannya adalah ....
A.               (1) dan (2)
B.               (1) dan (3)
C.               (2) dan (3)
D.               (3) dan (4)
E.               (4) dan (5)


Pembahasan soal nomor 40:

Pasangan unsur yang sesuai dengan kegunaannya adalah :
No.
Unsur
Kegunaan
(1)
Magnesium
Membuat paduan logam
(2)
Aluminium
Industri pesawat terbang
(3)
Belerang
Pupuk, korek api
(4)
Silikon
Bahan semikonduktor
(5)
Fosfor
Pupuk, korek api

Pasangan yang paling tepat adalah
(1)             dan (2)

Jawaban: A





Selamat Belajar !



Nuryanto, S,Pd., M.Pd.



J




Share

No comments:

Post a Comment

Komentar Anda:

 
Copyright © 2015 nuryanto
Distributed By My Blogger Themes | Design By Herdiansyah Hamzah